Skip to main content

Monyet dan Angin, Godaan Terbesar adalah saat Anda Merasakan Kenikmatan

Cerita motivasi Kehidupan (myavitalia.com) - Pernah merasakan kapan anda akan semakin kuat dan kapan anda akan semakin lemah.  Mungkin anda tidak akan menyadari bahwa disetiap kesusahan yang ada ternyata akan menimbulkan daya juang yang tinggi menyertainya. Namun sebuah kenikmatan malah akan menimbulkan sebuah cobaan yang sangat melemahkan dirinya

Mungkin anda belum yakin akan hal itu..

Ini sebuah cerita yang bisa memberikan gambaran akan kehidupan dunia yang kadang hal yang diharapkan malah akan menimbulkan sebuah cobaan yang susah dihindarkan.

Kompetisi empat jenis angin untuk menundukkan si monyet yang sedang nongkrong di pohon.



Ada seekor monyet sedang duduk santai di atas batang pohon sedang menikmati hidup di alam hijau yang  menjadi tempat hidupnya sehari hari.

Tidak disadari moyet tersebut sedang di intip oleh tiga angin besar yang memiliki niat berkompetisi untuk menjatuhkan monyet itu dari batang yang di tempatinya.

Tiga angin itu adalah

1. Angin Topan.
2. Angin Tornado
3. Angin Bahorok

Tiga angin itu rupanya sedang bertaruh, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon itu adalah yang akan menjadi pemenangnya. dan Ia adalah yang paling unggul.

Mereka para angin saling meng klaim merekalah yang akan paling cepat menjatuhkan si monyet tersebut.

Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik buat menjatuhkan monyet.

Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik ! katanya.

Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang, 15 detik juga jatuh tuh monyet.

Setelah mereka berdebat, akahirnya mereka mencoba satu persatu untuk menjatuhkan monyet tersebut dengan kekuatan tiupannya masing-masing.

Angin TOPAN pun menjadi yang pertama mencobai si monyet dengan tiupannya, dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuuss...

Merasa ada angin besar datang, si monyet langsung berpegangangan erat-erat pada batang pohon tersebut.

Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, si monyet tak kunjung jatuh juga.

Angin Topan pun menyerah juga.

Giliran Angin TORNADO. angin tornado dengan mengerahkan kekuatannya, meniup dengan sekencang-kencangnya. Wuuusss… Wuuusss…

Tidak jatuh juga monyet itu

Dengan dicobai dua kali tiupan angin yang kencang, kali ini monyet lebih waspada..

Angin Tornado juga nyerah.

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kencang lagi dia tiup.

Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.

Nggak jatuh-jatuh.

Ketiga angin besar itu akhirnya mengakui, si monyet memang Jagoan Tangguh.

Daya tahannya luar biasa.

Tidak lama , tanpa di sangka-sangka datang si ANGIN SEPOI-SEPOI

Dia berkata ingin mencoba apa yang dilakukan tiga angin tadi dengan daya tiupnya yang santai menyejukkan.

Keinginan itu pun ditertawakan oleh ke tiga angin itu, membuat mereka merasa geli.

Yang besar saja tidak bisa menjatuhkannya, apa lagi kamu yang kecil, mana mungkin.....

Tidak banyak bicara lagi, ANGIN SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…dengan lembut........dan sabtainya...

Enak sekali. Adem, Sejuk. Perasaan Senang membuat mata si monyet kriyep kriyep mengantuk, merasa nyaman..

Kedaann itu ternyata membuat si monyet tak sadarkan diri dan akhirnya tertidur dan terlelap. Kemudian terlepaslah pegangan tangannya dari ranting yang dipegangnya

Dan Alhasil, jatuhlah si monyet itu.

PESAN MORAL

Dari cerita si monyet dan si angin itu, dapat di tarik makna dan pesan moral untuk kita.

Ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN dengan datangnya penderitaan, didera malapetaka, kita akan secara otomatis bahkan tiba-tiba bisa kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya

Tapi jika kita diuji dengan KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN... dan KEJAYAAN

Disinilah KEJATUHAN kadang terjadi.

Jangan sampai kita terlena…terbuai..

Tetap Rendah hati, Mawas diri, Sederhana

Berbuat Kebajikan.. agar terlindungi oleh Amal dan Ibadah kita.

Hati-hati dalam bertindak, berbuat dan berkata-kata

Karena bukan KRITIKAN yang kadang bisa membuat kita JATUH tapi sanjungan dan pujianlah yang dapat membuat kita terlena dan jatuh.

Maknai kritikan sebagai sebuah hal yang positif untuk membangun diri kita, dan jangan terlena oleh segala pujuan dan sanjungan yang membuat kita lupa diri.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close