Skip to main content

Kisah dan Teladan Santa Theresia Lisieux(1 Oktober) Beserta Arti dan Variasi Nama | Melakukan Hal Kecil Semua dengan Cinta

Kisah orang kudus yang diperingati setiap Bulan Oktober dalam Gereja Katolik salah satunya adalah Santa Theresia dari Lisieux, atau Theresia Kanak-kanak Yesus atau Theresia Kecil. Ia dirayakan pesta namanya atau diperingati dalam Kalender orang kudus Latin (Romamawi) yaitu setiap 1 Oktober setiap tahunnya.

Ia menjadi seorang yang sangat mencintai Yesus sejak kecil dan, ingin membaktikan diri sepenuhnya untuk kemuliaan Allah, dan ia rela menderita demi menyelamatkan jiwa yang perlu pertobatan.
Ia selalu dengan iklas melakukan segela pekerjaan yang dari yang paling kecil dengan sepenuh jati. Ia ingin menunjukkan bahwa setiap orang bisa menjadi suci dengan cara melaksanakan hal-hal / pekerjaan kecil, dan pekerjaan setiap hari dengan penuh cintakasih yang murni kepada Tuhan.

Kisah Santa "Theresia Kanak-Kanak Yesus"

Theresia adalah seorang anak dari Santo Louis Martin dan Santa Zelie Martin yang lahir pada 2 Januari 1873, di kota Alençon, Perancis.

Ia dalam keluarga itu menjadi anak yang muda dengan empat saudara perempuan yang lebih tua. Ia juga terlihat menjadi anak yang cerita dan sangat dicintai orang tuanya, sehingga ayahnyapun memanggil ia dengan sebutan"Ratu Kecil"

Di kala ibunya sudah meninggal, ayahnya bersama keluarga termasuk Theresia memutuskan untuk berpindah tempat tinggal yaitu ke Kota Lisieux, Prancis.

Sejak kecil kehidupan rohani Theresia sudah terbangun dengan baik. Di usia 7 tahun, Theresia memiliki doa yang begitu terlihat penyerahan diri totalnya kepada kehendak Tuhan, yang nampak doanya pada Kanak-kanak Yesus.
"Yesus Tentu Engkau senang mempunyai mainan. Biarlah Aku menjadi mainan-Mu!. Anggap saja aku ini bola-Mu. Bila akan Kau angkat, betapa senang hatiku. Jika hendak kau sepak kian kemari, Silahkan!. Dan bila hendak Kau tinggalkan di pojok kamar karena bosan, boleh saja. aku akan mengunggu dengan sabar dan gembira. Tetapi bila kau hendak tujuk bolamu... O, Yesus tentu akan sakit sekali, namun terjadilah kehendak-Mu!."
Ketika berusia 10 tahun, sebuah momen yang cukup membahagiakan namun juga begitu berat bagi Theresia, bahwa sang kakak yang menjadi pengganti Ibunya sesudah meninggal memutuskan untuk masuk Biara Karmel di Lisieux.

Yang menjadi berat adalah hilangnya seorang yang menjadi "ibunya yang kedua", merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan ibumu untuk kamu.

Ia menjadi sakit, dan nampak sangat parah. Sampai satu bulan, tak ada satu dokter pun yang sanggup mengobatinya.

Ayahnya dan keempat saudaranya berdoa dan memohon pertologan dari Allah untuk menyembuhkan penyakit Theresia. Sampai pada suatu ketika, Theresia sendiri melihat patung bunda Maria kamarnya tersenyum padanya dan seketika ia sembuh dari penyakitnya!.

Pengalaman iman pun bertambah untuk kehidupan rohaninya. Di usia 12 tahun, ia mendapat kesempatan untuk menerima sakramen Ekaristi untuk pertama kalinya. Disaat itu pun ia berjanji dimuka sebuah kayu salib, dengan berdoa "Yesus di kayu salib yang haus, aku akan memberikan air kepada-Mu. Aku kan menderita sedapat mungkin agar banyak orang berdosa bertobat"

Dari kedekatan dirinya pada Tuhan, dan dari perjalanan pengamalan hidupnya, ia mencoba memutuskan hidupnya untuk menjalani kehidupan membiara.

Saat itu, ia masih terlalu muda untuk menjalai hidup membiara, namun ia berani meminta izin kepada Paus untuk masuk menjadi seorang biarawati.

Dan pada usia 15 tahun, ia mendapat langsung izin khusus dari Paus Leo XIII untuk masuk biara Karmelit di Lisieux.

Setelah menjalani kehidupan membiaranya, ia tetap menjadi biarawati yang biasa, tidak ada sesuatu yang mencolok.

Namun yang membedakan adalah ia memiliki sebuah rahasia yaitu "CINTA". Dan ia pernah mengatakan "Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya.".

Ia melakukan segala sesuatu dari hal yang paling kecil dengan ikhlas dan penuh cinta.

Ia menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Ia melakukan hal itu semua seolah-olah melayani Yesus sendiri.

Ia tetap melakukan kegiatan tugas dan doa harian, sembari harus mengatasi perasaan tersinggung, marah, rasa iri, dan memerang kebosanan, serta godaan-godaan batin.

Ia selalu menahan diri dan Tidak pernah marah saat diperlakukan tidak baik oleh sesama rekan di biarawati.

Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia, sehingga theresia selalu namapak bermuka jernih dalam menghadapi segala sesuatu.

Theresia menjadali hidup membiara selama sembilan tahun lamanya.

Pada usia 24 tahun, tepatnya tanggal 30 September 1897 ia meninggal dunia karena sebuah penyakit yang dideritanya yaitu TBC (Tuberculosus) yang saat itu belum ada pengobatannya.

Ketika ajal menjelang, Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku, aku cinta pada-Mu!". dan sebelum wafatpun ia telah berjanji "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia."

Santa Theresia pun menepati janjian, bahwa setiap orang yang meminta doa darinya kepada Allah telah memperolah jawaban dari doa mereka.

Ada satu catatan pribadi yang ia tinggalkan, sebagai permintaan dari ibu biara yaitu "Kasih Satu Jiwa". dalam catatan itu ia menunjukkan bahwa kesucian dapat dicapai oleh siapa saja, betapapun rendah, dan hinanya orang itu, yaitu dengan cara melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil, tugas sehari-hari dengan penuh cintakasih yang murni kepada Tuhan.

Theresia dari Lisieux ini dikenal juga dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil, dan pada 19 Oktober 1997, Theresia menjadi wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja.

Ringkasan Kisah Santa "Theresia Kanak-Kanak Yesus / Theresia Kecil / Lisieux"

Seorang Kudus Kecil dengan 'CINTA' yang begitu besar kepada Yesus. Melakukan semua hal dari yang terkecil dengan ikhlas dan cinta.
  • Lahir: 02 Januari 1873, Wafat: 30 September 1897
  • Peringatan : 1 Oktober
  • Pelindung : Santa Pelindung Misi (bersama Santo Fransiskus Xaverius)
  • Lambang:Bunga Mawar
  • Beatifikasi: 9 April 1923 oleh Paus Pius XI
  • Kanonisasi: 17 Mei 1925 oleh Paus Pius XI


Variasi Nama "Theresia"

  • Teresa, Theresa, Theresia (German),
  • Teresa, Teresia, Theresa, Theresia, Terese (Swedish),
  • Teresa, Theresa, Terese (Norwegian),
  • Teresa, Theresa, Terese (Danish)
  • Terese (Basque),
  • Tereza (Bulgarian),
  • Terezija, Tena (Croatian),
  • Tereza, Terezie (Czech),
  • Theresia, Thera, Trees (Dutch),
  • Teresa, Theresa, Teri, Terri, Terrie, Terry, Tess, Tessa, Tessie, Tracee, Tracey, Traci, Tracie, Tracy (English),
  • Teresa (Finnish),
  • Thérèse (French),
  • Terézia, Teca, Teréz (Hungarian),
  • Toiréasa, Treasa (Irish),
  • Teresa (Italian),
  • Therasia (Late Roman), Teresa (Polish),
  • Teresa, Teresinha, Terezinha (Portuguese),
  • Tereza (Portuguese (Brazilian),
  • Tereza (Romanian), Terézia (Slovak),
  • Terezija (Slovene),
  • Teresa, Tere, Teresita (Spanish)



Arti nama "Theresia"

Berasal dari bahasa Yunani θερος (Theros) "musim panas" atau θεριζω (therizo) "panen".
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close