Skip to main content

Lagu 'Stasiun Balapan' Didi Kempot | Makna Terjemahan Lirik | Selamat Jalan Sang Maestro

myavitalia.com - Bila mengingat perjalanan Sang Maestro Campur sari Didi Kempot yang telah berpulang pada 5 Mei 2015 lalu, pastilah akan teringat karya lagu-lagunya yang bikin ambyar. Salah satu karya yang sudah lama rilis dan saat ini muncul kembali menjadi sebuah lagu trending kembali untuk mengenang beliau adalah Lagu Stasiun Balapan.

Seperti lagu trending lainnya milik didi kempot seperti Kapusan Janji ft. Yuni Sara dan ati dudu wesi ft. Happy Asmara. semuanya memiliki tema perpisahan sebagai rasa kesedihan ditinggalkan sang GodFather of Broken Heart.


Lagu Stasiun Balapan merupakan salah satu karya terbaiknya selama ia mulai karirnya dari tahun 1989.  Lagu ini yang dirilis pada tahun 1999 merupakan lagu bersejarah bagi Didi Kempot. Lagu menjadi batu loncatan untuk semakin dikenal didunia musik tanah air.

Makna Lagu Stasiun Balapan - Didi Kempot

Makna Lagu Stasiun Balapan merupakan sebuah lagu yang masih mewarnai tema broken heart sang maestro Didi kempot ini.

Lagu ini menjadi inspirasi karena di saat didi kempot masih mengamen di jalanan waktu itu, ia melihat banyak kejadian mengharukan dari banyak orang yang harus pergi meninggalkan keluarganya melalui stasiun itu.

Cerita dari lagu ini adalah sebuah ungkapan kesedihan akan kenangan perpisahan waktu di Stasiun balapan solo. Sang Kekasih/ keluarga berjanji akan pergi sebentar saja, yang perjalanannya melalui stasiun ini, namun sampai kini tidak kunjung pulang, bahkan beritapun tidak ada.

Stasiun itu adalah sebuah kenangan dimana banyak orang yang berpisah entah karena mencari nafkah, atau pergi karena urusan yang lain sehinggga meninggalkan sang kekasih atau keluarga. Di stasiun itu pula banyak peristiwa haru yang terjadi, pelukan perpisahan, tangisan perpisahan, juga lambaian tangan saat ditinggalkan sembari kereta berjalan.

Sebagai informasi saja bahwa Stasiun Balapan Solo ini merupakan stasiun tertua di Indonesia setelah stasiun Semarang yang kini sudah digantikan oleh Stasiun Semarang Tawang.

Lahan yang dipakai stasiun tersebut dahulu kala adalah alun-alun Keraton Mangkunegaran di bawah kepemimpinan Mangkunegoro IV yang didalamnya terdapat lintasan pacuan kuda atau yang disebut balapan. Setelah menjadi Stasiun, pacuan kuda dipindahkan kelahan baru di daerah Manahan.

Itulah yang menjadi makna dalam lirik yang dinyayikan dalam lagu stasiun balapan.

Bertepatan dengan berpulangnya sang masetro, lagu stasiun balapan bisa memiliki kemiripan makna, yaitu sebuah ungkapan kesedihan dalam perpisahan dengan Sang Godfather of broken heart untuk selama-lamanya.


Terjemahan Lirik Lagu 'Stasiun Balapan' - Didi Kempot

[Verse 1]
Ning Stasiun Balapan
Di stasiun balapan
Kuto Solo Sing Dadi Kenangan
Kota Solo yang jadi kenangan
Kowe Karo Aku
Kau denganku
Naliko Ngeterke Lungamu
Ketika mengantarkan pergimu

[Verse 2]
Ning Stasiun Balapan
Di stasiun balapan
Rasane Koyo Wong Kelangan
Rasanya seperti orang kehilangan
Kowe Ninggal Aku
Kau meninggalkanku
Ra Kroso Netes Eluh Ning Pipiku
Tidak terasa netes air mata di pipiku

Da... Dada Sayang
Da... Slamat Jalan

Janji Lungo Mung Sedelo
Janji pergi hanya sebentar
Jare Sewulan Ra Ono
katanya sebulan tidak ada
Pamitmu Naliko Semono
Pamitmu waktu dahulu
Ning Stasiun Balapan Solo
Di stasiun balapan solo

Janji Lungo Mung Sedelo
Janji pergi hanya sebentar
Malah Tanpo Kirim Warto
Malah tanpa kirim berita
Lali Opo Pancen Nglali
Lupa atau memang melupakan
Yen Eling Mbok Enggal Bali
Jika ingat ya cepat pulang

Ning Stasiun Balapan
Di stasiun balapan
Rasane kaya wong kelangan
Rasanya seperti orang kehilangan

Janji Lungo Mung Sedelo
Janji pergi hanya sebentar
Jare Sewulan Ra Ono
katanya sebulan tidak ada
Pamitmu Naliko Semono
Pamitmu waktu dahulu
Ning Stasiun Balapan Solo
Di stasiun balapan solo

Janji Lungo Mung Sedelo
Janji pergi hanya sebentar
Malah Tanpo Kirim Warto
Malah tanpa kirim berita
Lali Opo Pancen Nglali
Lupa atau memang melupakan
Yen Eling Mbok Enggal Bali
Jika ingat ya cepat pulang

Ning Stasiun Balapan
Di stasiun balapan
Kuto Solo Sing Dadi Kenangan
Kota Solo yang jadi kenangan
Kowe Karo Aku
Kau denganku
Naliko Ngeterke Lungamu
Ketika mengantarkan pergimu

Ning Stasiun Balapan
Di stasiun balapan
Rasane kaya wong kelangan
Rasanya seperti orang kehilangan
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close