Skip to main content

Lagu Gundul-Gundul Pacul | Dari Makna tersirat Hingga Sejarah dan Partitur Not Angkanya| Sebuah Filosofi Kepemimpinan

myavitalia.com - Lagu ringan dan santai seperti Lagu "Gundhul-Gundhul Pacul" sebagai lagu dolanan tentunya sangat akrab ditelinga masyarakat jawa. Lagu ini memiliki susunan nada ceria sehingga cocok dinyayikan saat anak-anak bermain dimasanya.

Lagu Gundul-gundhul pacul tersebut ternyata sudah ada sejak tahun 1400-an, dan dikabarkan bahwa lagu ini adalah karya dari salah satu Wali Songgo yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa yaitu Sunan Kali Jaga (Namun dalam buku-buku lau daerah sering ditulis sebagai karangan dari RC Hardjosubroto).


Lagu ini, sebelum jaman millenial seperti saat ini merupakan sebuah lagu daerah yang wajib hapal dan mampu dinyayikan bagi anak-anak SD, apa lagi bagi anak-anak khususnya di daerah jawa sendiri.

Dari lagu yang sepertinya mudah di hapal dan dingat karena lirik yang sedikit dan hanya diulang-ulang ini ternyata ternyata memiliki sebuah makna dan filosofi yang baik kita harus ketahui.

Nah bagi adik-adik atau anda sekalian yang mencari informasi mengani makna, kesanatau filosofi yang terkandung didalamnya, serta hal-hal lain dalam lagu ini seperti terjemahan juga notasi angka untukdi praktekkan dalan ketrampilan pianika atau sejenisnya. berikut akan kita bahas satu persatu.


Filosofi, Makna dan Kesan dari Lagu Gundhul-gundhul Pacul

Dari lagu Gundul-Gundul Pacul yang pastinya pernah didengar atau sedang dipelajari sebagai salah satu bentuk kekayaan lagu daerah Indonesia, ternyata memiliki sebuah filosofi dan makna yang cukup dalam sebagai sebuah Gambaran kepeminpinan yang semestinya.

JIka kita lihat lirik per lirik dapat kita lihat sebuah nilai atau makna yang diambil dari lagu tersebut.

Gundhul
Kata Gundul yang diartikan sebagai Botak, tentunya diarahkan pada bagian tubuh manusia yaitu Kepala.

Gundul sendiri adalah sebuah kondisi dimana kepala tidak memiliki rambut, baik itu disegaja ataupun tidak disengaja.

Dalam artian ini "Kepala" merupakan sebuah  simbol yang menandakan Kehormatan atau kemuliaan seseorang. 

Jadi jika kepala itu Gundul yang tidak memiliki rambut sebagai tanda makkotanya, ini berarti sebuah kemuliaan seseorang atau sang pemimpin bisa tetap didapatkan tanpa harus menggunakan kekuasaan (Mahkota).

Pacul
Pacul dalam bahasa Indoneisa adalah Cangkul. Pacul dalam kebudayaan jawa memili filosofi tersendiri yang bisa dipanjangkan per suku katanya " Pa=papat (4) ; Cul=Ucul (lepas)--> papat kang ucul (empat yang terpisah)"

Ini diartikan bahwa bentuk pacul yang memiliki jumlah empat sisi (segi Empat), yang menandakan kemuliaan seseorang dapat dilihat dari 4 hal yang ada pada bagian manusia yaitu mata. hidung, telinga dan mulutnya.
  • Mata untuk melihat kesulitan rakyatnya 
  • Telinga untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan nasihat dari sekitarnya
  • Hidung untuk mencium atau memperoleh hak-hal yang baik yang harusnya diterapkan dalam kehidupan.
  • Mulut untuk berkata dan memutuskan hal yang adil bagi yang dipimpinnya/rakyatnya.
Jika keempat elemen tersebut tidak bisa menyatu dan terpisah, tentunya sebuah kekuasaan atau kepemimpinan, atau kehormatas seseorang pastinya akan terlepas dengan sendirinya.

Nyunggi Wakul
Nyunggi Wakul dalam bahasa indonesia diartikan sebagai membawa bakul diatas kepala. Bakul diartikan sebagai Kepentingan rakyat (amanah Rakyat).

Nyunggi wakul berarti bahwa kepemimpinan, jabatan, atau kehormatan yang dimiliki sebenarnya, untuk mengangkat kepentingan rakyat sebagai amanah yang diemban.

Gembelengan
Gembelengan dalam bahasa Indonesia memiliki pengertian yang luas dan bisa dipadukan dalam beberapa kata. Gembelangan adalah, sombong-pongah, basar kepala dan suka main-main

Jadi istilah Gembelengan diaplikasikan dalam hal kepemimpinan, ia memiliki sebuah sikap yang suka menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk kepentingan dirinya sendiri, dan bertindak sewenang-wenang pada rakyatnya. Ia merasa bangga, merasa dirinya paling hebat karena kedudukan yang didapat.

Wakul nglimpang segane dadi sak latar
Wakul nglimpang segane dadi sak latar dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai Bakul tumpah/terguling nasinya berhamburan memenuhi halaman.

satu kalimat tersebut ini bisa diartikan amanah dari rakyat yang jatuh tak terpenuhi, tidak sesuai kebutuhan rakyat (bakulnya tumpah) sehingga segala sesuatu yang telah dilakukan menjadi berantakan dan tidak berguna lagi (nasi jatuh ke halaman- tanah tentunya akan menjadi kotor dan tidak bisa dimakan lagi)

Kesimpulan 
Kesimpulan dari Lagu Gundul-gundul pacul memiliki sebuah cerita sebab akibat. Di bait pertama menceritakan Sebab (jika itu dilakukan). dan di bait kedua sebagai penutup menekankan sebuah akibat yang terjadi jika dilakukan.

"Jika seseorang yang menjadi pemimpin dengan segala kemuliaan (fasilitas dan kedudukan yang dipunyai) menggunakannya dengan tidak benar, sombong, menyalahgunakannya, tentunya hal itu akan mengakibatkan kepentingan rakyat yang menjadi korbannya. Akhirnya segala sesuatu yang dilakukan pun tidak akan bermanfaat lagi bahkan bisa menyengsarakan rakyat yang ia pimpinnya"

Arti Lirik dan terjemahan Lagu Gundhul-gundhul Pacul


Gundhul gundhul pacul cul gembelengan
Botak botak cangkul kul, pongah/bergaya/sembrono
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Menyungi Bakul kul, pongah/bergaya/sembrono
    
Wakul nglimpang segane dadi sak latar
Bakul tumpah/terguling, nasinya berhamburan memenuhi halaman
Wakul nglimpang segane dadi sak latar
Bakul tumpah/terguling nasinya berhamburan memenuhi halaman


Partitur Not Angka Lagu Gundhul-Gundhul Pacul

Lagu gundhul-gundul pacul merupakan lagu yang memiliki tempo Moderato yang baik dinyayikan dengan kecepatan sedang yaitu sekitar 92-112 bpm.

Untuk dapat dinyayikan dengan ringan serta dapat dijangkau pada semua jenis suara sebaiknya menggunakan nada dasar DO=C karena lagu ini memiliki nada paling rendah adalah do sedang dan paling tinggi adalah do tinggi.

Ringkasan Lagu Gundhul-Ghundul Pacul

Judul: Gundhul- Ghundul Pacul
Pencipta: RC Hardjosubroto? - Raden Said /Sunan Kalijaga?
Asal Daerah: Jawa Tengah
Nada Dasar; DO=C
Tempo : Moderato
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close