Lagu Piso Surit | Asal, Lirik Terjemahan, Partitur Not Angka, serta Chordnya
myavitalia.com - Lagu Piso Surit, mungkin tak asing lagi untuk penduduk yang berasal dari Pulau Sumatera bagian Utara ini, seperti Sumatera Utara (Medan Sekitarnya) dan Daerah Aceh, tapi tidak dipungkiri juga lagu ini sudah menjadi bahan pembelajaran dalam materi lagu daerah di sekolah formal sejak tingkat dasar, sehingga mungkin seluruh rakyat indoneisa pun yang perduli terhadap kelestarian lagu daerah pasti akan mengenalnya.
Lagu ini pernah menjadi lagu daerah populer skala nasional. Namun dengan kepopuleran lagu itu di masanya, ternyata ada beberapa hal yang disayangkan bahwa terdapat penanaman opini yang kurang tepat yang sejak pembelajaran sejak sekolah dasar melalui mata pelajaran yang berkaitan dengan lagu ini seperti seni suara, sejarah maupun geografi pada masa itu.
Namun saat ini, lagu tersebut sudah terbuka siapa pencipta dan dan keaslian asal lagu daerah tersebut. Walaupun di beberapa buku dan media lain masih tertulis asal lagu dan daerah masih memakai refrensi lama yang masih kurang tepat.
Bagimana lagu tersebut dinyayikan dalam notasi angka dan bagimana juga cerita lagu ini berasal sebenarnya. Berikut ini beberapa ulasan akan dibahas mengenai hal tersebut.
Mengapa asal lagu daerah tersebut sebelumnya terjadi salah dalam menentukan daerah asalnya? meruntut sebuah cara dialeg atau logat dan bahasa yang dipunya kedua daerah tersebut bisa dibilang hampir mirip, bahkan dibilang sekitar 60% cakap atau bahasa Karo memiliki persamaan dengan bahasa Gayo dan Alas yang ada di Aceh.
Dengan kemiripan tersebut entah disengaja atau tidak pada masa itu lagu Piso Surit tidak teridentifikasi secara benar, bahkan sampai membentuk .opini publik bahwa lagu tersebut berasal dari Aceh.
Dikemudian hari lagu ini mendapat sebuah analisa ulang, ternyata lagu tersebut bukan berasal dari Aceh melainkan daeri daerah Karo Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal seperti:
Pernah ada yang mengatakan bahwa PIso Surit adalah sebuah senjata tradisional yang dipakai oleh masyarakat di dataran tinggi Karo, berbentuk pisau panjang dengan gagang yang diukir dengan bentuk khas. Namun kenyataannya di daerah karo, tidak ada sebuah senjata tradisional apa pun yang namanya Piso Surit.
Kata Piso Surit sangatlah jauh artinya dari sebuah artian Piso yang disamakan dengan Pisau. Sang pencipta lagu Djaga Depari, menciptakan lagu ini ingin menceritakan sebuah kisah asmara pemuda karo pada masa perang.
Jika diamati lirik demi lirik, lagu ini menggambarkan seorang kekasih yang sedang mencurahkan isi hatinya(berbicara) kepada alam serta burung-burung yang hinggap di pepohonan tentang kekasih yang dinanti.
Kekasihnya tersebut turun ke medan perang yang telah lama tak kunjung datang(pulang).
Suara burung “pincala” yang bercuit-cuit memanggil-manggil menggambarkan seorang insan yang memanggil(menanti) dan meratapi kekasih
Itulah sekilas makna dari Lagu Piso Suit yang dapat diambil.
Piso Surit, Piso Surit
Burung Piso Surit
Terdilo-dilo, terpingko-pingko
Memanggil-manggil, bercuit-cuit
Lalap la jumpa ras atena ngena
Namun tak kunjung berjumpa dengan kekasih hatinya
Ija kel kena, tengahna gundari?
Dimana kah dikau, saat ini?
Siangna me enda turang atena wari
Dan hari pun kini menjelang senja
Entabeh naringe mata kena tertunduh
Lelap sekali sepertinya tidurmu
Kami nimaisa turang tangis teriluh
Sementara aku di sini menangis menunggu
Engo engo me dagena
Sudahlah, pulanglah saja kau adik
Mulih me gelah kena
Tidak usah mengharapkanku
Bage me nindu rupa ari o turang
Demikianlah yang selalu engkau ucapkan
Tengah kesain, keri lengetna
Di tengah beranda desa, sunyi senyap
Rembang mekapal turang seh kel bergehna
Embun yang tebal menambah dinginnya
Tekuak manuk ibabo geligar
Ayam berkokok diatas atap
Enggo me selpat turang kite-kite kulepar
Terputuslah sudah titian penghubung
Piso Surit Piso Surit
Burung Piso Surit
Terdilo-dilo terpingko-pingko
Memanggil-manggil, bercuit-cuit
Lalap la jumpa ras atena ngena
Namun tak kunjung berjumpa dengan kekasih hatinya
Engo engo me dagena
Sudahlah, pulanglah saja kau adik
Mulih me gelah kena
Tidak usah mengharapkanku
Bage me nindu rupa agi kakana
Ku harapkan demikian kau berkata
Lagu ini pernah menjadi lagu daerah populer skala nasional. Namun dengan kepopuleran lagu itu di masanya, ternyata ada beberapa hal yang disayangkan bahwa terdapat penanaman opini yang kurang tepat yang sejak pembelajaran sejak sekolah dasar melalui mata pelajaran yang berkaitan dengan lagu ini seperti seni suara, sejarah maupun geografi pada masa itu.
Namun saat ini, lagu tersebut sudah terbuka siapa pencipta dan dan keaslian asal lagu daerah tersebut. Walaupun di beberapa buku dan media lain masih tertulis asal lagu dan daerah masih memakai refrensi lama yang masih kurang tepat.
Bagimana lagu tersebut dinyayikan dalam notasi angka dan bagimana juga cerita lagu ini berasal sebenarnya. Berikut ini beberapa ulasan akan dibahas mengenai hal tersebut.
Daftar isi
Asal dan Pencipta Lagu Piso Surit
Pernah menjumpai sebuah partitur lagu Piso Surit yang satu berasal dari Aceh dan yang satu Berasal dari Sumatera Utara (Karo). Yah itulah sebuah pembaharuan yang sebelumnya ditanamkan opini bahwa lagu Piso Surit berasal dari Aceh dan ternyata Kenyataannya dalah dari Karo Sumatera Utara. Jadi jika sekarang anda ditanya, Lagu Piso Surit berasal dari mana, tentunya berasal dari "Karo Sumatera Utara"Mengapa asal lagu daerah tersebut sebelumnya terjadi salah dalam menentukan daerah asalnya? meruntut sebuah cara dialeg atau logat dan bahasa yang dipunya kedua daerah tersebut bisa dibilang hampir mirip, bahkan dibilang sekitar 60% cakap atau bahasa Karo memiliki persamaan dengan bahasa Gayo dan Alas yang ada di Aceh.
Dengan kemiripan tersebut entah disengaja atau tidak pada masa itu lagu Piso Surit tidak teridentifikasi secara benar, bahkan sampai membentuk .opini publik bahwa lagu tersebut berasal dari Aceh.
Dikemudian hari lagu ini mendapat sebuah analisa ulang, ternyata lagu tersebut bukan berasal dari Aceh melainkan daeri daerah Karo Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal seperti:
- Lagu ini merupakan diciptakan oleh / sebuah karya seni dari seorang komponis asal Kuta/ desa Seberaya di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara yang bernama Djaga Sembiring Depari
- Lagu ini ternyata menggunakan bahasa karo dan bernuansa tradisional karo.
- Selanjutnya juga berkembang dengan dibuatnya tarian Piso Surit yang memang sudah dikenal sebagai tarian daerah Batak Karo sebelumnya
Makna Lagu Piso Surit
Dengan beberapa kekeliruan yang ada tidak mengurangi arti dan makna lagu tersebut. Namun ada sebuah cerita yang keliru juga sebelumnya mengenai arti piso Surit Sendiri.Pernah ada yang mengatakan bahwa PIso Surit adalah sebuah senjata tradisional yang dipakai oleh masyarakat di dataran tinggi Karo, berbentuk pisau panjang dengan gagang yang diukir dengan bentuk khas. Namun kenyataannya di daerah karo, tidak ada sebuah senjata tradisional apa pun yang namanya Piso Surit.
Kata Piso Surit sangatlah jauh artinya dari sebuah artian Piso yang disamakan dengan Pisau. Sang pencipta lagu Djaga Depari, menciptakan lagu ini ingin menceritakan sebuah kisah asmara pemuda karo pada masa perang.
Jika diamati lirik demi lirik, lagu ini menggambarkan seorang kekasih yang sedang mencurahkan isi hatinya(berbicara) kepada alam serta burung-burung yang hinggap di pepohonan tentang kekasih yang dinanti.
Kekasihnya tersebut turun ke medan perang yang telah lama tak kunjung datang(pulang).
Suara burung “pincala” yang bercuit-cuit memanggil-manggil menggambarkan seorang insan yang memanggil(menanti) dan meratapi kekasih
Itulah sekilas makna dari Lagu Piso Suit yang dapat diambil.
Lirik dan Arti Terjemahan Lagu Piso Surit
Berikut Ini lagu dan terjemahan ke dalam bahasa Indoneisa.Piso Surit, Piso Surit
Burung Piso Surit
Terdilo-dilo, terpingko-pingko
Memanggil-manggil, bercuit-cuit
Lalap la jumpa ras atena ngena
Namun tak kunjung berjumpa dengan kekasih hatinya
Ija kel kena, tengahna gundari?
Dimana kah dikau, saat ini?
Siangna me enda turang atena wari
Dan hari pun kini menjelang senja
Entabeh naringe mata kena tertunduh
Lelap sekali sepertinya tidurmu
Kami nimaisa turang tangis teriluh
Sementara aku di sini menangis menunggu
Engo engo me dagena
Sudahlah, pulanglah saja kau adik
Mulih me gelah kena
Tidak usah mengharapkanku
Bage me nindu rupa ari o turang
Demikianlah yang selalu engkau ucapkan
Tengah kesain, keri lengetna
Di tengah beranda desa, sunyi senyap
Rembang mekapal turang seh kel bergehna
Embun yang tebal menambah dinginnya
Tekuak manuk ibabo geligar
Ayam berkokok diatas atap
Enggo me selpat turang kite-kite kulepar
Terputuslah sudah titian penghubung
Piso Surit Piso Surit
Burung Piso Surit
Terdilo-dilo terpingko-pingko
Memanggil-manggil, bercuit-cuit
Lalap la jumpa ras atena ngena
Namun tak kunjung berjumpa dengan kekasih hatinya
Engo engo me dagena
Sudahlah, pulanglah saja kau adik
Mulih me gelah kena
Tidak usah mengharapkanku
Bage me nindu rupa agi kakana
Ku harapkan demikian kau berkata
Partitur Not Angka dan Chord Lagu Piso Surit
Lagu Piso Suit ini akan baik dinyayikan dalam nada dasar C dengan kecepatan tempo dalam jenis Moderato (sedang) dibawakan dalam birama 4/4.
Rangkuman Lagu Piso Surit
Judul Lagu: Piso Surit
Asal : Karo Sumatera Utara
Pencipta: Djaga Sembiring Depari
Nada Dasar: Do=C
Birama: 4/4
Tempo: Moderato
