Skip to main content

Lagu "Ibu Pertiwi" dari Pencipta, Lirik, Notasi, Makna Hingga Kontroversinya.

myavitalia.com - "Ku lihat ibu pertiwi sedang bersusah hati....." seperti itulah kira-kira sepenggal lirik awal dari lagu Ibu pertiwi yang menjadi salah satu wajib Nasional Indonesia.

Ini adalah sebuah lagu yang memiliki sarat makna didalamnya, menceritakan sebuah keprihatinan warganya terhadap yang memiliki sebuah wilayah yang subur, kaya akan sumber daya alam, namun tidak bisa menikmatinya, karena sebuah situasi penjajahan dari bangsa lain, situasi bencana dan musibah yang sering menimpa saat itu.
Lagu ini memiliki sebuah nada yang mendayu menyiratkan seruan dari orang yang sedang bersusah hati dan memohon hal yang baik akan terjadi karena ridho dan campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa.

Nada dan sekilas makna dari lagu ini pun pernah menjadi sebuah kontroversi akan siapa pendahulu yang menciptakan lagu pada notasi dan nada yang terdapat dalam lagu ini.

Pencipta Lagu "Ibu Pertiwi" - Ciptaan "Ismail Marzuki dan Kantroversinya

Lagu "Ibu pertiwi" secara turun temurun yang diajarkan dari bangku sekolah SD, SMP, SMA sampai saat ini merupakan ciptaan Ismail Marzuki seorang komposer ternama Indonesia kelahiran Jakarta, 11 Mei 1914, yang juga pencipta lagu-lagu nasional lainnya seperti  Indonesia Pusaka, Sabda Alam dan Juwita Malam, Selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola.

Lagu Ibu pertiwi juga tidak ada informasi jelas mengenai kapan lagu ini diciptakan olah Ismail Marzuki, namun juga beredar lagu informasi bahwa lagu ini ditulis dan disusun oleh komposer lain pada era 1950-1960-an.

Dari sumber lain juga yang terdapat dalam sebuah buku "Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer" Oleh Hani Widiatmoko, Dicky Maulana, bahwa lagu ini juga memiliki informasi yang berbeda bahwa pencipta lagu ini adalah seorang komponis asal solo yaitu Kamsidi Samsuddin yang diciptakan pada tahun 1908.

Namun disisi lain, nada yang ada pada lagu "Ibu Pertiwi" pernah menjadi kontroversi juga sebagai karya yang meniru atau plagiat dari sebuah karya ciptaan orang lain.

Lagu Ibu Pertiwi dianggap hanya sebuah sebuah gubahan dari madah lagu atau kidung yang dipunyai umat Kristiani (Katolik) yaitu mengacu pada lagu  "What A Friend We Have in Jesus", ciptaan ‎Joseph M. Scriven yang liriknya diciptakan pada tahun 1855 dan iramanya diciptakan ‎Charles C. Converse tahun 1868. Mengenai kontroversi ini pernah dibahas dalam sebuah tulisan di tirto.id "Benarkah Lagu Nasional "Ibu Pertiwi" Plagiat Kidung Katolik?"

Terlepas dari semua kontroversi yang ada mengenai lagu "ibu pertiwi", setidaknya lirik yang dipunyai merupakan sebuah perasaan yang cukup mewakili kondisi yang dialami Indonesia saat ini.

Banyaknya tafsiran yang beritu beragam, setidaknya lirik lagu ini memang menceritakan Bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi tidak satupun warganay bisa dinikmati apa yang ada didalamnya seperti ibarat"seekor tikus yang mati di gudang keju"

Makna Lagu Ibu Pertiwi - Personifikasi Bumi Indonesia

Terlepas dari semua kontroversi dari siapa pencipta sebenarnya lagu ini, melihat lirik yang ada tentunya lagu ini adalah lirik dari ciptaan putra bangsa sebagi bagian yang menempati Ibu pertiwi ini.

Mengapa dalam lagu ini menggunakan istilah ibu pertiwi?

"Pertiwi" sendiri merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Sanskerta: pṛthvī, atau juga pṛthivī, yang sering dipakai dalam penyebutan "Dewi" dalam agama Hindu, atau dalam bahasa indonesia sering diartikan sebagai "Ibu Bumi". Ibu Bumi menyimbolkan tanah tempat berpijak, lahan tempat bersemi dan tumbuhnya benih.

Dengan kata lain Pertiwi ini adalah sebuah gambaran terhadap sebuah bangsa dan secara jelas merupakan sebuah personifikasi dari Bumi Indonesia yang begitu kaya dan subur, seperti lagu koesplus pun mengibaratkan "tangkat batu dan kayu pun jika ditancapkan akan menjadi tanaman".

Melihat dari lirik ke lirik yang ada dalam Lagu Ibu pertiwi ini, dapat diambil sebuah makna secara umum bahwa masih banyak warga bangsa indoneisa dari dulu bahkan mungkin sampai sekarang belum bisa menikmati seluruk kekayaan Bumi Indonesia secara merata

Sebuah lagu yang mengungkapkan isi hati akan sebuah kepedihan / kesediahan bangsa (Ibu Pertiwi) melihat wargana hidup dialam yang kaya namun tidak bisa menikmatinya. Mungkin walaupun ada segelintir orang yang menikmatinya, masih banyak orang-orang disekitarnya tidak misa menikmati apa yang sebagian orang rasakan.

Untuk masa perjuangan keadaan ini mungkin dikarenakan sebuah penjajahan yang dilakukan bangsa lain sehingga warga indonesia tidak bisa menikmati dan mengolahnya sendiri

Namun di era kemerdekaan ini sebuah pembangunan dan pengolahan hasil alam yang tidak merata menyebabkan penduduknya tidak diperlakukan secara merata dalam hasil alam yang dapat diolahnya.

Namun dibalik rasa duka akan sebuah keprihatinan yang dialami, catatan untuk kita semua sebagai bangsa memiliki  ibu pertiwi dengan segala kekeyaan dan keseburan yang ada  (nampak dalam bait kedua), Ada sebuah janji di hati : kita harus memiliki sebuah tekat untuk selalu cinta pada ibu pertiwi, menjaga segala yang ada dan mengerahkan segala upaya untuk mejaga, melestarikan dan mengolah semua hasil bumi Indonesia untuk kemakmuran bersama bagi rakyat Indonesia.

Lirik Lagu Ibu Pertiwi

Lirik lagu ibu pertiwi memiliki 2 bait yang bisa nyanyikan, berikut lirik lengkap dari Syair lagu Ibu Pertiwi

Bait 1:
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Emas intannya terkenang
Hutan, gunung, sawah, lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa

Bait 2:
Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah, putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Ibu, kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa

Notasi Angka "Ibu Pertiwi"

Untuk menyayikan lagu ini, pengambilan nada dasar cocok menggunakan nada dasar DO=G karena memiliki nada paling rendah adalah 5 (rendah) dan nada tertinggi adalah 5 (sedang), namun untuk orang-orang tertentu bisa menggeser nada dasar sesuai jenis suara yang dimiliki.

Lagu ini akan terasa sendu dan nampak maknanya jika dinyayikan secara Moderato dengan birama 4/4. Dinyanyikan dengan tempo sedang yang memiliki hitungan kecepatan kurang lebih 92 langkah per menit.

Rangkuman Lagu "Ibu Pertiwi

Jenis lagu : Wajib Nasional
Pencipta: Ismail Marzuki
Kapan diciptakan: ?
Nada dasar  DO=G
Birama : 4/4
Tempo : Moderato (Sedang)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close