Skip to main content

Semua Tentang Lagu "Indonesia Raya 3 Stanza" dari Kilas Sejarah, Makna, Lirik serta Partitur - Not Angkanya

myavitalia.com - Lagu "Indonesia Raya" . Siapa sih orang Indonesia yang tidak tahu lagu ini. Lagu Indonesia raya merupakan sebuah lagu Wajib Nasional dan sekaligus sebuah lagu Kebangsaan Rakyat Indonesia.

Setiap warga negara Indonesia wajib hafal dan bahkan diharapkan dapat menjiwai lagu tersebut.

Pembalajaran akan lagu tersebut sudah menjadi program yang ditanamkan sejak dini yaitu dari bangku Paud / TK, SD, SMP, bahkan tingkat lanjutan.

Makna yang terkandung dalam lagu tersebut pun memiliki sebuah riwayat sejarah perjuangan yang panjang akan sebuah kemedekaan bangsa ini.

Dalam lagu Indonesa Raya terdapat "sebuah pernyataan Perasaan Nasional" yang didalamnya dilandasi sebuah visi bangsa ini sebagai suatu usaha politik bersama yang mengharapkan sebuah kerjasambantu membantu dalam mewujudkan sebuah kebudayaan nasiunal sendiri.

Kebudayaan yang dimaksud adalah sebuah kebudayaan untuk mengakhiri segaa bentuk penjajahan dan melahirkan manusia baru.

Sebuah penegasan terhadap kedaulatan politik Indonesia, perwujudan terhadap kemandirian ekonomi, serta sikap kebudayaan yang berpribadi.

Itulah yang menjadi sebuah harapan atau Imajinasi bangsa Indonesia. dan hal tersebut juga secara jelas dipaparkan dalam sebuah PP No. 44 tahun 1958.



Sejarah Singkat Lagu Indonesia Raya

- Lagu Indoneisa raya berkumandang pertama kali pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan yaitu disaat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. -

Lagu tersebut ditulis oleh seorang putra pensiunan sersan KNIL "Senen" dari Batalyon VIII dan seorang anak band, yang menjadi seorang jurnalis, yang akhirnya tergerak oleh sebuah kutipan dari surat kabar Timbul terbitan Solo pada masa itu itu yang berbunyi:

“Alangkah baiknya kalau ada salah seorang pemuda Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, sebab lain-lain bangsa semua telah memiliki lagu kebangsaannya masing-masing!”

yaitu Wage Rudolf Soepratman yang lebih dikenal dengan sebutan WR Supratman.

Sejarah penulisan lagu Indonesia Raya dimulai pada tahun 1924 dari sebuah anjuran untuk semua para komponis menuliskan sebuah lagu kebangsaan. Dan waktu Itu diumumkan dan diterbitkan oleh surat kabar Fajar Asia.

Pada saat itu WR Supratman sebagai seorang jurnalis juga seorang yang peduli terhadap pergerakan nasional tergerak hatinya untuk menciptakan lagu tersebut, juga dengan alasan atas dukungan dari anjuran H. Agus Salim untuk mencitakan lagu Kebangsaan.

Dari situlah insprasi stersebut didapat, maka terciptalah sebuah lagu "Indonesia Raya".

Lagu Indonesia raya buah karya WR Supratman ini berkumandang pertama kali pada saat Sumpah pemuda diikrarkan yaitu pada Konggress Pemuda II 28 Oktober 1928.

Sering bejaannya waktu, Lagu tersebut juga mengalami pasang surut dalam keberadaannya. Lagu Indonesia Raya pernah dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda karena Lagu Indoneisa Raya menjadi suber kecemasan yang dituduh  mengganggu ketertiban dan keamanan.

Bahkan karena hal tersebut, saat Lagu Indonesia raya akan dilakukan perekaman di Luar negeri pada tahun 1930  yang dibantu oleh sahabatnya Yo im Can (seorang Tionghoa) untuk mendapatkan sebuah rekaman dengan mutu suara yang lebih baik pun, terkendala.

Setelah Pendudukan Belanda berakhir, dan awal masa pendudukan Jepang, Lagu Indonesia raya sempat berkumandang bebas.

Namun setalah Maret 1942, saat pendudukan jepang di front pasifik semakin melemah, Lagu Indonesia rayapun dilarang kembali, dan ada usaha dari pihak jepang untuk mengubah liriknya.

Dengan adanya gelagat dan niat itu, pada tahun 1944, panitia lagu kebangsaan yang dibentuk terdiri dari Ir. Sukarno sebagai ketua dengan anggota Ki Hadjar Dewantara,   KH M. Masyur, Darmawidjaja, Sanusi Pane, Achiar, Sudibyo, Koesbini, Mr. Mohammad Yamin, Mr. Sastromoeljono,  C. Simanjuntak, Mr. Achmad Soeboerdjo, dan Mr. Oetojo pun bekerja kembali akan keberadaan lagu tersebut.

Dengan mengubah lirik dengan inti yang tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Walaupun sudah tercipta sebuah ubahan yang baru, lagu tersebut, tidak bertahan lama karena tidak adanya aturan baku dalam pembawaannya dalam berbagai momen upacara.

Karena alasan tersebut, maka dibentuklan panitia baru kembali dengan nama "Panitia Indonesia Raya" pada tahun 1948 yang memiliki tugas menyelaraskan dan membuat aturan resmi tentang bagi mana lagu Indonesia dibawakan serta penyelarasan lirik resmi yang telah digunakan sampai saat ini.

Dan sepuluh tahun kemudian yaitu pada tahun 1958 keluarlah sebuah peraturan pemerintah yaitu PP no 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Lembaran Negara No. 72 tahun 1958 tentang "Lagu Kebangsaan Indonesia Raya" ang isinya pokonya adalah mengenai aturan resmi tentang tata cara membawakan lagu Indonesia Raya, baik dalam acara resmi maupun acara tidak resmi.

Dari Penetapan peraturan pada tahun 1958 tersebut, maka Lagu Indonesia memiliki bentuk baku seperti Lagu Indonesia Raya yang kita pakai sampai saat ini.


Lirik Lagu Indonesia Raya Versi Asli dan Versi Masa Kini

Lagu Indonesia Raya yang saat ini kita sering nyayikan sebenarnya memiliki penyempurnaan dari versi aslinya. Penyempurnaan itu terletak pada perubahan judul, ejaan, dan perubahan beberapa liriknya.

Judul pada versi lama hanya "Indonesia" saja, dan untuk versi saat ini memiliki sebuah tambahan kata Raya menjadi " Indonesia Raya"

Ejaan berbeda dengan versi lama, versi lama masih enggunakan ejaan lama yang memiliki ciri khas yaitu untuk ucapan huruf U di tulis dengan gabungan huuf OE, J=DJ, Y=J, C = TJ

Lirik Lagu Indonesia Raya yang biasa kita  bawakan setiap kali terdapat acara resmi kenegaraan ataupun saat setiap upacara bendera merupakan hanya sebagian saja dari lirik yang dimilikinya secara keseluruhan dengan kata lain hanya menyayikan satu Stanza saja yaitu Stanza pertama.

Stanza sendiri memiiki sebuah artian sebagai kumpulan lirik sajak yang menjadi satuan struktur sajak, ditentukan oleh jumlah larik, pola matra, atau rim.

Lagu Indonesia secara lengkapnya memiliki 3 stanza. Berikut Lirik penuh 3 stanza Lagu Indoneisa Raya dari versi asli, dan versi saat ini.

Versi Asli (Doeloe)

Judul : Indonesia

Stanza 1:

Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

Stanza II

Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

Stanza III

Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji: "Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refren:
Indones', Indones', Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones', Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

Versi Saat Ini (Sekarang)

Judul: Indonesia Raya

Stanza I

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,

Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

Refren:
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

Notasi / Not Angka Lagu Indonesia Raya

Tidak semua orang paham akan membaca not balok yang hanya memperlihatkan gambar-gambar / lampang not saja.

Untuk memudahkan dalam memahami not dan membacanya, dibuatlah not angka.

Not angka ini biasanya digunakan untuk keperluan anak-anak sekolah dalam memainkan pianika, ataupun pihak lain yang ingin belajar not lagu Indoesia raya secara benar tanpa harus paham not balok.

Berikut Partitur Lagu Indonesia dalam format notasi angka dan dalam 1 stanza yang umum kita nyayikan.

Lagu ini baik dinyayikan dalam nada dasar DO=G, untuk mencapai range suara yang pas.
juga dinyaykan dengan tempo 88 - 96 estuoso con bravura
dan memberlakukan dalm hitungan ketukan atau birama 4 / 4

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close