Skip to main content

Lirik dan Makna Mendalam Lagu Suci Dalam Debu - Iklim

Lagu "Suci Dalam Debu" merupakan sebuah lagu dari negeri Jiran yang populer di tahun 1990an.

Lagu yang ber genre slowrock  melayu tersebut dipopulerkan oleh Group Iklim asal Malaysia dengan vokalisnya yang bernama "Saleem"

Selain memiliki lagu yang enak didengar dan  dirasa ternyata memiliki kandungan makna mendalam yang tersirat di dalamnya.

Sebuah lagu yang menggambarkan sebuah kebenaran dan cinta sejati. Bukan Cinta Eros melainkan sebuah Cinta Universal kepada Tuhannya (Cinta Agape).

Banyak hal-hal yang menjadi penghalang untuk memperjuangkan cinta tersebut selama masih mengembara didunia. Banyak tawaran di dunia yang memikat untuk melupakan sebuah sumber cinta sejati tersebut.

Sebuah pengamalan cinta kepada Tuhan itu bukan sekedar melalui rutinitas keagamaan kita saja (sholat 5 waktu, ke gereja setiap minggu, ke wihara pada waktunya atau yang lainnya) melainkan harus seimbang antara ritual keagamaan dengan tindakan nyata kepada sesama manusia.

Cinta yang benar pada intinya memiliki sebuah syarat yaitu mencintai tanpa syarat kepada sesama.

Seperti Tuhan memberikan matahari, terang, udara nafas kepada manusia tanpa memandang orang tersebut baik atau jahat tanpa syarat apapun.

Akhirnya, bagi orang yang teguh akan cintanya pada Tuhan, nantinya akan diberi kemuliaan di akhirat nanti yaitu Kebahagiaan Surga.

Itulah sepenggal dari semua makna yang ada dalam lagu tersebut. Secara detail mari kita simak lirik dan makna dari lagu tersebut.



Lirik Lagu "Suci Dalam Debu" - Iklim


Engkau bagai air yang jernih
(Roh yang suci itulah yang mendiami diri kita yang sebenarnya)

Di dalam bekas yang berdebu
(Badan jasmani kita yang berasal dari tanah dan akan kembali ketanah itulah yang menyelubungi roh yang suci tersebut)

Zahirnya kotoran itu terlihat
(Di dalam sifat kemanusiawian kita sering banyak melihat hal yang buruk terhadap orang lain)

Kesucian terlindung jua
(Suatu hal-hal yang baik biasanya kurang diperhatikan bahkan dihiraukan)

Cinta bukan hanya di mata
(Cinta bukan dilihat dari sudut pandang ritualitas keagamaan saja)--> baik itu sholat atau kebiasaan karena aturan agama yang bsa dilihat orang lain.

Cinta hadir di dalam jiwa
(Cinta yang sejati berasal dari hati yang suci dan bersih)---> "Sebuah syarat Cinta Sejati adalah mencintai orang lain tanpa syarat"

Biarlah salah di mata mereka
(Berani berani di pandang sebelah mata dan rendah oleh masyarakat umumnya karena menjadi Hamba Allah)

Biar perbezaan terlihat, antara kita
(Berani memperlihatkan Perbedaan antara hamba Allah dan hamba dunia)

Kuharap engkau kan terima
(Berdoa dengan kerendahan hati untuk mendapatkan ridho atau berkat dari-Nya)

Walau di pandang hina
(Sebagai soerang yang dianggap hina didunia)

Namun hakikat cinta kita, kita yang rasa
(Pada dasarnya wujud perasaan antara hamba dan pencipta-Nya adalah suatu hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata)

Suatu hari nanti, pastikan bercahaya
(suatu hari dialam akhiran, akan terlihat buktinya)

Pintu akan terbuka, kita langkah bersama
(Pintu surga akan terbuka bersama-sama dengan kumpulan orang yang bersembah sujud kepadanya)

Di situ kita lihat, bersinarlah hakikat
(Di situlah akan terlihat dan bersinar sebuah kebenaran yang sejati)

Debu jadi permata, hina jadi mulia
(Roh mereka yang soleh, yang dihina di dunia bagaikan debu, akan menjadi mulia di akhirat)

Bukan khayalan, yang aku berikan
(Apa yang kukatakan ini bukanlah sebuah ilusi )

Tapi keyakinan yang nyata
(Tapi kebenaran yang bersumber dari wahyu ilahi)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
close